Oleh : Muhammad Yamin, S.Pd., M.Pd. (Guru Kimia MAN 1 Musi Banyuasin)
Manusia merupakan makhluk sosial yang dapat memberi pengaruh positif kepada orang lain dengan karakternya. Sebagai contoh adalah pengaruh guru (tenaga pendidik) terhadap siswa (peserta didik). Oleh karena itu, sebagai pendidik dalam mempengaruhi peserta didik di lingkungan pendidikan, harus memiliki seni yang positif terutama pada saat mengajar dan mendidik.
Seorang guru (tenaga pendidik) di era Merdeka Belajar sekarang ini, harus bisa menjadi sosok pendidik yang dirindukan siswanya (peserta didik). Seorang guru yang dirindukan adalah guru yang selalu memberikan hal-hal positif yang berkaitan dengan pembentukan karakter, selain materi pelajaran yang antusias dan menyenangkan yang diterima siswa (peserta didik) atau bahkan sosok guru yang menjadi model dalam pembelajaran, yang dijadikan panutan baik dari sikap maupun tutur kata yang baik. Oleh karena itu, kita sebagai manusia dalam hal ini guru atau tenaga pendidik harus bermanfaat bagi manusia lain (siswa atau peserta didik). Seperti yang disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW “Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.” (H.R. Bukhari).
Guru (tenaga pendidik) memiliki profesi yang mulia yang berada diposisi terdepan, karena memegang peran penting dalam melahirkan generasi masa depan. Seorang guru juga harus memiliki profesionalitas, kalau tidak profesional, maka sosok guru akan terancam tidak mampu untuk mencapai tujuan yang mulia dalam menciptakan perubahan masa depan. Guru (tenaga pendidik) profesional adalah yang memiliki suatu kompetensi. Pembentukan masa depan siswa dengan kompetensi dan karakter adalah hasil dari didikan masa sekarang. Oleh karena itu, seorang guru dituntut memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian. Selain empat kompetensi tersebut menurut Asmani (2009:49), ada kompetensi lain yang menyatu dalam jiwa seorang guru, adalah moral, global, dan renaisans. Dengan kompetensi-kompetensi tersebut, proses pembelajaran akan berlangsung menyenangkan, berkualitas, dan mempunyai nilai efektivitas tinggi dalam memunculkan semangat belajar peserta didik, menanamkan cita-cita tinggi, konsisten, dan berkomitmen dalam meraihnya.
Selain kompetensi itu, seorang guru harus bisa menjadi pendidik yang dirindukan siswanya, yaitu berawal dari proses pembelajaran yang diciptakan secara kontekstual dengan lingkungan dan dunia nyata menjadi sarana pembelajaran untuk memaksimalkan potensi dalam diri siswa. Hindari mengucapkan kata-kata yang kurang baik atau melukai hati peserta didik, memberi bimbingan dan nasihat jangan terlalu berlebihan, jangan pernah berbohong, seringlah memberi pujian atas kebaikan yang dilakukan siswa, ada cara tersendiri dalam membangun karakter dan akhlak mulia kepada siswa, guru juga harus memiliki sifat tenang dan berwibawa, mengerti terhadap keadaan siswa, sangat aktif dalam mentransfer ilmu, mendidik dengan mandiri, selalu menanamkan sifat jujur dan disiplin.
Rindunya siswa terhadap sosok seorang guru dalam pembelajaran di era Merdeka belajar saat ini, adalah karena guru dapat menguasai materi pelajaran dengan baik, sehingga akan maksimal dalam membantu siswa menguasai materi pelajaran. Selanjutnya siswa dituntut belajar bukan hanya bersumber dari guru semata, tetapi bisa belajar dari berbagai sumber lain yang tersedia seperti buku, internet, dan lain sebagainya yang relevan.
Proses pembelajaran tidak hanya di dalam kelas saja, tetapi bisa juga dilakukan di luar kelas dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber atau sarana belajar, karena guru harus mampu menciptakan pembelajaran secara kontekstual, bukan lingkungan saja tetapi bisa juga dunia nyata menjadi sumber dan sarana pembelajaran, sehingga menjadikan siswa termotivasi untuk belajar.
Selanjutnya yang dirindukan siswa terhadap sosok seorang guru adalah dalam proses pembelajaran, memberikan hukuman, menegur dan mendidik selalu dilakukan dengan hati, dengan rasa kasih sayang, rasa cinta, tulus dan menganggap siswa tersebut seperti anak sendiri serta bukan memiliki sifat dendam.
Kemudian guru yang selalu akan dirindukan siswa adalah guru selalu menumbuhkan karakter yang religi terhadap peserta didik. Guru memberikan contoh dan menumbuhkan sikap disiplin, tanggung jawab dalam belajar dan ramah serta tersenyum. Dengan ramah dan tersenyum, maka sosok guru memiliki kesan terbuka terhadap siswanya, lalu siswa merasa terbantu dalam menyelesaikan kesulitan belajar dan juga merasa nyaman, serta terlindungi oleh sosok seorang gurunya.
Guru harus memahami dan mempelajari karakter siswanya dalam belajar, karena setiap siswa memiliki karakter yang berbeda antara siswa satu dengan siswa lain. Dengan demikian dalam proses pembelajaran, seorang guru mampu dalam menerapkan model-model belajar yang dibutuhkan siswa. Dengan memahami karakter siswa, sosok seorang guru juga harus memberikan kepercayaan kepada siswanya, sehingga dalam belajar siswa tersebut dalam memecahkan masalah selalu berpikir dan berkreasi.
Demikian tulisan ini dicurahkan sebagai bentuk dari refleksi Hari Guru Nasional (HGN) pada 25 November 2021. Penulis menyadari bahwa penulis bukanlah sosok guru (tenaga pendidik) yang hebat dalam melaksanakan pembelajaran, penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam mengajar dan mendidik peserta didik, tetapi penulis juga berkomitmen untuk terus berusaha menjadi guru yang hebat dan baik di masa yang akan datang, sehingga mampu mencetak generasi masa depan dengan kompetensi dan karakter yang diharapkan oleh bangsa dan negara.
“Jadilah seorang guru yang menjadi figur inspiratif dan memberikan motivasi bagi keberhasilan peserta didik”.
“Jadilah seorang guru yang dicintai karena ada, dirindukan ketika tidak ada dan dikenang ketika tiada”
Mohon maaf jika rangkaian kata membentuk kalimat demi kalimat dalam tulisan ini kurang berkenan.